Jumat, 31 Mei 2013
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Wah-wah sudah tanggal 31 Mei aja nih. Berarti itu
bertepatan sama ulang tahun Kota Surabaya. Iya tepat 720 tahun Surabaya menjadi
kota bagi masyarakat yang mendiaminya.
Saya
sebagai arek suroboyo sangatlah bangga
sama kota ini. Gimana engga bangga sama Surabaya, dari latar belakang
sejarahnya aja udah bikin kita berdiri dengan tegak. Surabaya dengan julukan
Kota Pahlawannya, memang bukan hanya julukan belaka. Dari jaman perjuangan dulu
arek-arek suroboyo berjuang
mati-matian demi mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini.
Itu
dari segi sejarah, ada lagi nih yang bikin saya sendiri bangga yaitu quote khas Surabaya, yaitu “JANCUK”.
Weits saya sedang tidak marah loh, banyak stigma negatif yang menghinggapi kata
jancuk ini. Mulai dari artinya yang
kotor, tidak etis, dan apalah yang jelek-jelek pokoknya. Terlepas dari stigma
tersebut, menurut saya kata jancuk itu
mempunyai makna yang berbeda tergantung dari waktu dan tempat, kata itu di
ucapkan. Ulasan lebih lengkap bisa baca di blog Asli Suroboyo. Dan kayaknya hanya orang Surabaya aja deh yang dalam pelafalan kata jancuk nya enak di dengar. Teman saya dari Jakarta
mencoba untuk mengatakan kata jancuk,
alhasil pelafalan beda dari orang Surabaya yang kalo ngomong jancuk itu adalah Jan-Coook., ada penekanannya
dalam mengatakan huruf O nya. Tapi berubah menjadi Jan-Cuk, ya cuma segitu aja
tanpa ada penekanannya. Mungkin arek
suroboyo melafalkan jancuk itu
pake perasaan dan semangat 45 jadi terdengar sangat elok dan membahana .
Oh
ya saya juga ingin menyampaikan kritik nih. Bukan soal kemacetan kok yang saya
kritik, soalnya macet itu udah jadi hal yang lumrah bagi kota-kota besar di
Indonesia. Yang saya kritik adalah kurangnya armada Bus Kota yang melayani.
Akibat dari kurangnya armada bus tersebut menjadikan berjubelnya penumpang saat
bus sudah datang, dan hilangnya waktu. Mungkin dulu saya tidak memusingkan
masalah tersebut, tapi semenjak saya kuliah di luar kota saya merasakan
bagaimana susahnya menaiki bus kota. Padahal masih pukul 20.00 WIB tapi bus
kota sudah tidak ada, malah yang ada bukan bus kota tetapi bus kota yang di
kelola oleh pihak swasta. Ya perbedaan harganya mencapai setengahnya daripada
bus yang dikelola oleh pemerintah ( untuk kelas non AC). Persoalan ini cukup
lah mengganggu bagi saya yang menjadi mahasiswa perantauan.
Semoga
kritikan saya ada yang menanggapi dari Pemerintah Kota Surabaya. Dan terima
kasih untuk Surabaya yang telah memberi saya kehidupan sampai gendut dewasa
ini. Dirgahayu Surabaya yang ke 720. J dan jadikanlah hashtag #suroboyo720 menjadi trending topic di dunia seperti tahun lalu. saya optimis bisa
!!!!!!
0 komentar:
Posting Komentar