Meningkatnya pertumbuhan ekonomi, menurut Soekarwo, karena nilai perdagangan antar provinsi sangat tinggi, yakni mencapai Rp 172 triliun. Pada pemerintahan sebelumnya hanya Rp 163 triliun.
Angka kemiskinan juga menurun 1,83 persen karena berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk hingga berkisar pada 0,52 persen.
Masih berkaitan dengan bidang kesehatan, dia telah menyusun pemberian Id khusus kepada 1,4 juta warga miskin yang tidak tercakup dalam program Kamkesmas. “Di bidang perumahan, kami telah merenovasi 20 ribu unit rumah yang semula tak layak huni,” paparnya.