Minggu, 25 Januari 2015
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
(karena
sesungguhnya foto di depan jln malioboro itu terlalu mainstream)
Hayo apa yang terlintas dipikiran kalian
jika mendengar nama kota ini? Keren dengan keunikan bangunan-bangunan yang vintage? atau keramahan dari penduduk lokal kota gudeg
ini? Tapi saya mempunyai arti tersendiri dalam mendeskripsikan kota pelajar ini
J
Jogja adalah ibarat sebuah kotak motif batik yang dipenuhi dengan berbagai
macam barang namun tetap teratur didalam kotak tersebut. Kita lihat aja,
meskipun banyak pendatang yang berkunjung di kota ini, namun keseimbangan dapat
tercipta antara penduduk lokal dan pendatang yang menciptakan sebuah harmoni
dalam ritme kehidupan di kota ini. Oh ya di Jogja ada bangunan yang paling Epic
menurut saya , yaitu Taman Sari. Bayangkan sob sebuah bekas pemandian selir
selir sultan pada jaman dahulu eh sekarang dijadikan perkampungan penduduk,
kurang kreatif gimana orang Jogja dab haha.
Bisa dibilang sih, kota ini mempunyai daya magis tersendiri bagi orang yang
pernah mengunjunginnya, (eitss jangan mikir macem-macem dulu) magis disini
adalah seolah-olah kota ini menyihir kita untuk mengunjunginnya lagi serta
mengulang kenangan-kenangan indah di kota ini J.
Btw ngomong-ngomong tentang kenangan,
saya juga punya kenangan di kota ini. Ya kenangan bersama si rekka.(bukan
nama sebenarnya) (siapa lagi tuh yer?) ada deh pokoknya. Ya sebenarnya sih
kunjungan kita ke jogja ini untuk dateng ke seminar ICONAS. Namun dengan
kehendakNya , kita (saya dan rekka) kehabisan kuota seminar. Dari 15 anak yang
berangkat hanya 10 yang kebagian kuota, 5 lainnya engga termasuk saya dan rekka
kwkw.. alhasil kita orang ber 5 yang udah terlanjur beli tiket kereta, terpaksa
nganggur di Jogja selama si 10 anak lagi ikut seminar haha. Namun ada hikmahnya
sih buat saya, bisa menikmati kota Jogja sama si rekka. Dari monjali hingga
taman sari, udah kami kunjungin, keliling Jogja pun kita ladenin juga dari pake
TransJogja sampe motoran laksana mengerti jalanan Jogja kwkw. Bisa dibilang
Jogja ini yang membuat saya berani untuk jatuh cinta lagi (siahhh taek rahh)
dan rekka yang berhasil membuat saya jatuh cinta dan timbul perasaan sayang.
Dan kenangan yang ada di Jogja itu,
bukanlah sebuah kenangan yang indah bagi saya, serta bukan sebagai kenangan
yang buruk. (lapo yer? Ojok sok bijak cok) gini gini itu kenangan, saya ga
lihat dari indah atau buruknya, tapi saya anggep sebagai sebuah potongan puzzle
yang melengkapi kehidupan saya. Terima kasih ya cik, sudah mau jadi potongan
puzzle koko di Jogja serta melengkapi di kehidupan koko juga :D
0 komentar:
Posting Komentar